spanduk

Frekuensi pengerukan lepas pantai

Selang pengerukan CDSR biasanya digunakan untuk mengangkut pasir, lumpur dan material lainnya dalam proyek pengerukan lepas pantai, dihubungkan ke kapal atau peralatan pengerukan untuk memindahkan sedimen ke lokasi yang ditentukan melalui penyedotan atau pembuangan.Selang pengerukan berperan penting dalam pemeliharaan pelabuhan, konstruksi teknik kelautan, pengerukan sungai dan bidang lainnya, memberikan dukungan kuat untuk menjaga kelancaran saluran air dan perlindungan lingkungan perairan.

Perhitungan Frekuensi

Siklus pengerukan: Siklus pengerukan mengacu pada interval waktu yang diperlukan untuk melakukan operasi pengerukan.Menurut karakteristik pelabuhan atau jalur air dan perubahan kedalaman air, siklus pengerukan yang sesuai secara umum akan dirumuskan.

Analisis data: Menganalisis tren dan laju sedimentasi di pelabuhan atau saluran air berdasarkan catatan sejarah pengerukan, data hidrologi, pergerakan sedimen dan data lainnya.

Metode pengerukan: Sesuai dengan karakteristik material dan kemampuan teknis peralatan pengerukan, pilih metode dan proses pengerukan yang sesuai untuk menentukan volume proyek dan efisiensi operasi. 

Hasil perhitungan frekuensi pengerukan merupakan nilai perkiraan, dan nilai spesifiknya perlu disesuaikan berdasarkan kondisi aktual dan kebutuhan teknik.Pada saat yang sama, perhitungan frekuensi pengerukan juga perlu terus dipantau dan diperbarui untuk memastikan kondisi navigasi pelabuhan atau jalur air memenuhi persyaratan.

wqs221101425

Frekuensi pengerukan yang direkomendasikan

Saluran dengan aliran dangkal (kurang dari 20 kaki) dapat menjalani pengerukan pemeliharaan setiap dua hingga tiga tahun

Saluran dengan aliran dalam (tidak kurang dari 20 kaki) dapat menjalani pengerukan pemeliharaan setiap lima hingga tujuh tahun

Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pengerukan

Lingkungan geografis:Topografi dasar laut yang bergelombang dan perubahan kedalaman perairan akan menyebabkan terjadinya penumpukan sedimen, membentuk lanau, gosong pasir, dan lain-lain. Misalnya, wilayah laut di dekat muara sungai rentan terhadap wilayah lanau karena banyaknya sedimen yang diangkut oleh sungai..Sedangkan gundukan pasir mudah terbentuk di laut dekat pulau-pulau pesisir.Kondisi geografis ini akan menyebabkan pendangkalan saluran air sehingga memerlukan pengerukan secara rutin untuk menjaga saluran air tetap bersih.

Kedalaman minimal:Kedalaman minimum mengacu pada kedalaman air minimum yang harus dipertahankan dalam suatu saluran atau pelabuhan, yang biasanya ditentukan oleh rancangan kapal dan persyaratan keselamatan navigasi.Jika sedimentasi dasar laut menyebabkan kedalaman air turun di bawah kedalaman minimum, hal ini dapat meningkatkan risiko dan kesulitan jalur kapal.Untuk menjamin navigasi dan keamanan saluran, frekuensi pengerukan harus cukup sering untuk menjaga kedalaman air di atas kedalaman minimum.

Kedalaman yang bisa dikeruk:Kedalaman yang dapat dikeruk adalah kedalaman maksimum sedimen yang dapat dihilangkan secara efektif dengan peralatan pengerukan.Hal ini tergantung pada kemampuan teknis peralatan pengerukan, seperti batas kedalaman penggalian kapal keruk.Jika ketebalan sedimen berada dalam kisaran kedalaman yang dapat dikeruk, operasi pengerukan dapat dilakukan untuk mengembalikan kedalaman air yang sesuai.

 

Seberapa cepat sedimen memenuhi area tersebut:Laju pengisian sedimen di suatu wilayah adalah laju akumulasi sedimen di suatu wilayah tertentu.Hal ini tergantung pada pola aliran air dan kecepatan pengangkutan sedimen.Jika sedimen terisi dengan cepat, hal ini dapat menyebabkan saluran atau pelabuhan tidak dapat dilalui dalam waktu yang lebih singkat.Oleh karena itu, frekuensi pengerukan yang tepat perlu ditentukan berdasarkan laju pengisian sedimen untuk mempertahankan kedalaman air yang dibutuhkan.


Tanggal: 08 November 2023