spanduk

Aplikasi dan tantangan selang apung dalam pengerukan

Dalam konstruksi teknik modern, pengerukan merupakan mata rantai yang sangat diperlukan, terutama di bidang teknik sipil dan manajemen lingkungan. Sebagai alat pengangkut yang fleksibel,selang mengapungmemainkan peran penting dalam proyek pengerukan karena pemasangannya yang mudah danmobilitas.

Prinsip kerja selang apung untuk transportasi material

Selama operasi pengerukan, selang apung menghubungkan kapal pengerukan ke titik pembuangan lumpur (seperti stasiun penanganan material di pantai atau kapal pengangkut). Selang apung dapat menyesuaikan posisinya dengan pergerakan aliran air atau kapal, mengurangi dampak pada kapal dan peralatan operasi serta menjaga kelangsungan pengangkutan material. Selang apung CDSR dapat beradaptasi dengan lingkungan air dan kondisi operasi yang berbeda.

 

shujun-1

Kecepatan kritis

Kecepatan kritis merupakan kecepatan optimal yang dapat memastikan partikel padat tidak mengendap dan menghindari kehilangan energi yang berlebihan saat material mengalir di dalam pipa. Bila kecepatan fluida lebih rendah dari kecepatan kritis, partikel padat di lumpur akan mengendap, sehingga menyebabkan penyumbatan pipa. Bila kecepatan fluida lebih tinggi dari kecepatan kritis, keausan pipa dan konsumsi energi akan meningkat.

Resistensi pipa

Hambatan pipa mengacu pada hambatan yang terjadi saat mengangkut cairan (seperti lumpur) di dalam pipa. Hambatan ini memengaruhi laju aliran cairan dan tekanan. Berikut ini adalah beberapa faktor utama yang memengaruhi hambatan pipa:

Panjang pipa: Semakin panjang pipa, semakin besar pula area gesekan antara fluida dengan dinding pipa, sehingga hambatannya pun semakin besar.

Diameter pipa: Semakin besar diameter pipa, semakin kecil luas kontak relatif antara fluida dan dinding pipa,menghasilkan resistansi gesekan yang lebih rendah.

Material pipa: Kehalusan permukaan pipa dari material yang berbeda berbeda. Pipa yang halus menghasilkan resistansi yang lebih rendah daripada pipa yang kasar.

Jumlah partikel dalam pipa: Semakin banyak partikel dalam lumpur, semakin banyak partikel yang berinteraksi dan bertabrakan dengan dinding pipa, sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi.

Hambatan pada pipa: seperti siku, katup, dan lain sebagainya, komponen tersebut akan mengakibatkan berubahnya arah aliran fluida atau bertambahnya laju aliran setempat, sehingga mengakibatkan bertambahnya gesekan dan hambatan.

Masalah keausan

Selama penggunaan jangka panjang, pipa pengerukan akan menghadapi berbagai masalah keausan karena kekhususan lingkungan kerjanya. Keausan ini terutama dapat dibagi menjadi: keausan mekanis atau erosi, dan korosi kimia:

Keausan mekanis atau erosi: Hal ini disebabkan oleh gesekan dan benturan partikel padat (seperti pasir, kerikil, lumpur, dsb.) yang mengalir di dalam pipa pada dinding bagian dalam pipa. Seiring berjalannya waktu, efek fisik yang berkelanjutan ini akan menyebabkan hilangnya material secara bertahap pada dinding bagian dalam pipa, terutama di area dengan laju aliran yang lebih tinggi seperti siku dan pengurangan diameter, di mana keausan akan lebih parah.

Korosi kimia: Selama penggunaan, pipa pengerukan dapat bersentuhan dengan beberapa bahan korosif. Bahan kimia ini bereaksi secara kimia dengan bahan pipa, yang menyebabkan kerusakan struktural dan penurunan kinerja bahan pipa. Korosi kimia biasanya merupakan proses yang lambat, tetapi jika terakumulasi dalam jangka waktu yang lama, hal itu juga dapat berdampak serius pada integritas dan masa pakai pipa.


Tanggal: 03 Jun 2024